24 Des 2011

Postingan

Hari ini adalah hari pembagian Raport. Hmm. semester 5 ini menjadi semester penentuanku untuk SNMPTN undangan dan pilihan saya untuk kedepannya masih tetap, yaitu Fakultas Teknik. Nggak tau kenapa hasrat saya untuk menjadi engineer ini sangat-sangat kuat, melebihi keinginan untuk menjadi seorang medical yang diinginkan oleh ayahku. Engineer itu hebat, mereka bisa merubah dunia.

Oh iya sedikit kabar gembira juga sih I've passed my entrance test to Swiss German University =3. Aku diterima di Departement of Food Technology Fakultas Life Sciences. Bingung juga antara di bawa atau nggak, karena JAUH saudara-saudara, susah balik*showeran*. Memang Universitas ini punya banyak link untuk universitas dan perusahaan di Swiss dan Jerman. Semester 3 disana kita udah bisa intership di perusahaan-perusahaan Indonesia, dan di semester 6 kalau kita qualified dan nilai pelajaran Jermannya bagus kita bisa intership di Jerman dan dapet double degree juga. Sedaaaaap.......
Di Jerman seorang engineer itu sangat di hargai. Mereka di anggap sebagai pekerja profesional, bahkan untuk hukum dan kesehatan mereka dilindungi oleh negara, karena mereka di butuhkan untuk memajukan negara tersebut. Oleh karena itu mengapa Bapak BJ. Habibie lebih memilih hidup di Jerman karena ilmunya di hargai disana. Bahkan perusahaan-perusahaan beliau yang berada di Jerman, USA, dan Indonesia dilindungi oleh pemerintah Jerman walaupun beliau bukan warga negara Jerman. Nggak kayak di Indonesia, orang pintar malah di tendang, yang penting sih punya duit dan jago cuap-cuap. Di Jerman Taksi aja pake Mercedes E class, sampai-sampai mereka punya pepatah "In the perfect world, every body used Mercedes". Jadi memang Jermanlah The Perfect World. Sadis.
Sedih juga liat negara sendiri nggak maju-maju. Seandainya pemerintahan disini bisa menjalankan tugasnya dengan jujur dan adil tanpa di embel-embeli 'duit' mungkin Indonesia bisa lebih maju dari negara-negara tetangganya dengan segala kekayaan alam yang Indonesia miliki. Tentu itu bisa terjadi seandainya orang-orang pintar disini di hargai, bukan hanya minum tolak angin.

Love life?
Teringat perkataan Mrs. Mulyani, bahwa "We fall in love because we need" itu sepertinya memang benar. Sekarang saya sedang tidak butuh/ingin, makanya saya lagi nggak jatuh cinta sama siapapun. Sebenarnya bukan nggak pengin-pengin banget sih, cuma lagi nggak mau. Dua kali ujung-ujungnya di bagi hati bikin kepercayaan saya terhadap cinta itu berkurang. Untuk apa pacaran sweet-sweetan kalau ujung-ujungnya putus? Untuk apa benar-benar sayang kalau ternyata orang yang kita sayang membagi hatinya untuk wanita-wanita lain? Untuk apa memegang janji jika yang menjanjikannya pada akhirnya berbagi janji juga dengan wanita lain? Cinta memang sulit di mengerti. Kalau kita analogikan gitu ya, mungkin perasaan saya itu kayak tempat handphone saya sekarang aja. Meskipun dia sudah terkelupas sana-sini tapi saya masih menyimpannya dan mempercayainya bahwa dia bisa melindungi handphoneku.
"Siapa yang bisa menjamin perasaan orang tidak pernah berubah?"
Senang sekali rasanya melihat mereka semua berubah, maju menuju kehidupan yang lebih baik. Jadi rasanya bodoh sekali apabila saya masih berdiri di tempat yang sama dan berharap untuk rasa yang sama. Jadi jangan pernah menyalahkan dia yang sudah berubah, karena tanpa kita sadari bahwa sebenarnya kita pun sudah berubah.

Tanpa terasa 2011 tinggal menyisakan beberapa hari. Siap-siap menuju tahun yang baru, menuju kesibukan dan mungkin kehidupan yang baru juga. Mengutip perkataan dari postingan blog seseorang 'Bersabar untuk menang, menjauh untuk senang'. Doakan saya untuk bisa mewujudkan cita-cita saya. Amin. Happy Holiday Blogiest.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About